🦧 Foto Kh Kholil As Ad

JanganLupa Subscribe, Like, Comment & Share Yaaa.#Kh.Kholil #Kh.KholilAs'adSyamsulArifin #PPWS #PonpesWaliSongo #KyaiKholil #Kh.KholilAs'adSyamsulArifinN ProfilKH As'ad Said Ali. KH As'ad Said Ali lahir di Kudus, Jawa Tengah, 19 Desember 1949. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU Periode 2010-2015. Bahkan, KH As'ad Said Ali adalah mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Dia dipercaya Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjabat di BIN. BerikutSebagian Murid Dari Syaichona Kholil Bangkalan Madura : 1. KH. Hasyim Asy'ari : Pendiri, pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Beliau juga dikenal sebagai pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) Bahkan beliau tercatat sebagai Pahlawan Nasional. 2. KHR. As'ad Syamsul Arifin : Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi Setelahdari Sukerejo, Kabupaten Pasuruan, Zulhas dan rombongan bergerak ke Ponpes Walisongo. Di lokasi, ia disambut KH Kholil As'ad Syamsul Arifin. Disaksikan para pengasuh dan awak media, Zulhas kembali berdiskusi tentang politik jalan tengah kepada Kiai Kholil. "PAN ini meneruskan cita-cita pendiri bangsa, maka karakternya berdiri di tengah. FotoAsli Syaikhona Kholil Bangkalan Ditemukan. Rabu, 25 Januari 2017 13:16:13; 11867 views; dan KH As'ad Samsul Arifin, pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah serta beberapa tokoh lain yang tersebar di Pulau Jawa. Kamipersilahkan kepada anda bila ingin mengambil foto - foto meme dan Kata Mutiara para Habib untuk di posting kembali di media sosial yang anda miliki. Semoga dengan membagikan hal yang baik kita bisa bermanfaat bagi sekitar kita. Raden Muhammad Kholil As'ad KH. Sahal Mahfudz KH. Said Aqil Siroj KH. Salahudin Wahid KH. Umar Syahid KH. #Nahdlatul Ulama Kiai Kholil As'ad Syamsul Arifin. Antaranews.com/HO Humas Polres Situbondo Jakarta: Muhaimin Iskandar alias Cak Imin resmi menjadi pendamping Anies Baswedan. Dia mendeklarasikan diri maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu, 2 September 2023. Banyakorang yang berdatangan untuk menjenguk Syekh Kholil dan memberi makanan, bahkan sampai banyak orang yang meminta ingin ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut membuat pihak belanda untuk RaKhalil As'ad Sambut Baik Doa Bersama Ribuan Ulama untuk Perdamaian Dunia Sabtu, 21 Mei 2022 18:36 WIB KH Kholil As'ad Syamsul Arifin menyambut baik doa bersama untuk perdamaian dunia sekaligus halal bihalal tersebut. BiografiSyaichona Kholil Bangkalan. Syaiful Islam, Okezone · Sabtu 14 Juni 2014 07:10 WIB. Makam Syaichona Kholil (Foto: Syaiful Islam/Okezone) BANGKALAN - KH Abdul Lathif, warga Desa Kemayoran, Kecamatan Kota, Bangkalan, merasakan kegembiraan karena hari itu, Selasa 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, dari rahim istrinya lahir Oh, itu gampang," jawab Kiai As'ad. "Be en entar bungkol, moleh bungkol (kamu berangkat perang utuh, pulang pun utuh)." Lalu Kiai As'ad mengambil air putih dan menyuruh mereka meminumnya sambil membaca sholawat. Setelah itu Kiai As'ad berpesan, "Kalian tidak boleh menoleh ke kiri dan ke kanan. Terus maju, jangan mundur. Ketigaputra KHR As'ad Syamsul Arifin yang merupakan pahlawan Nasional ini adalah, Nyai Makkiyah As'ad , Hj Isya'iyah As'ad, dan KHR Kholil As'ad Syamsul Arifin. Ketiganya menyerukan agar masyarakat Bondowoso memilih dan memanangkan pasangan "Sang Pemimpin" dalam Pesta Demokrasi 2018. Hh55dcJ. REPUBLIKA - Kelahiran organisasi Nahdlatul Ulama NU disebut tidak akan lahir jika tidak ada tongkat dan tasbih yang dibawa almarhum KHR. As'ad Syamsul Arifin. Karena kedua petunjuk itulah yang membuat Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari mantap untuk mendirikan organisasi yang berarti kebangkitan ulama dari bukunya Syamsul A. Hadi 'Khariama Kiai As'ad di Mata Umat', awalnya, pada tahun 1924 Kiai Hasyim dimintai persetujuannya oleh kelompok diskusi taswirul afkar untuk mendirikan sebuah organisasi atau Jamiyah. Sebelum memutuskannya, kiai pendiri pondok pesantren Tebuireng tersebut meminta waktu untuk mengerjakan shalat istikharah terlebih dahulu. Namun, setelah sekilan lama petunjuk tersebut belum kunjung datang, sehingga kiai Hasyim menjadi lubuk hatinya, Kiai Hasyim kemudian ingin berjumpa dengan gurunya, KH Kholil bin Abdul Latif di Bangkalan, Madura. Namun, KH Kholil terlebih dahulu sudah mengetahui kegelisahan Kiai Hasyim tersebut, sehingga kiai segera mengutus salah satu santrinya yang bernama As'ad, yang kelak akan menjadi pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, pemuda As'ad diberikan amanah oleh Kiai Kholil untuk menyampaikan sebuah tongkat kepada Kiai Hasyim di Tebuireng. Saat sampai di Tebuireng, As'ad juga dipesani agar membacakan Alquran surat Thaha ayat 17-23 kepada Kiai Hasyim. Saat Kiai Hasyim menerima kedatangan As'ad dan mendengar ayat tersebut, hatinya pun langsung bergetar. "Keinginanku untuk membentuk jamiyah agaknya akan tercapai," ujar Kiai Hasyim saat itu sambil meneteskan air demikian, pada kunjungan pertama As'ad tersebut tampaknya belum membuat Kiai Hasyim mantap, sehingga satu tahun kemudian Kiai Kholil mengutus As'ad kembali. Kali ini, ia diamanahi sebuah tasbih untuk disampaikan ke Kiai Hasyim. Saat membawa tasbih tersebut, Kiai Kholil juga meminta As'ad untuk mengamalkan sebuah wirid Ya Jabbar, Ya Qahhar selama perjalannya dari Bangkalan ke Tebuireng, Jombang. "Kiai, saya diutus oleh kiai Kholil untuk menyampaikan tasbih ini," ucap As'ad saat bertemu Kiai Hasyim sambil menunjukkan tasbih yang dikalungkan di lehernya As'ad kedua inilah yang membuat Kiai Hasyim benar-benar mantap untuk mendirikan NU, lantaran menangkap isyarat bahwa Kiai Kholil sebagai gurunya tidak keberatan jika ia dan sahabat-sahabatnya mendirikan oraganisasi tersebut. Itulah jawaban yang dinanti-nantikannya selama tepat pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriyah atau 31 Januari 1926, organisasi NU resmi didirikan dan Kiai Hasyim dipercaya sebagai Rais Akbar pertama. Custom ContentTap into Getty Images' global scale, data-driven insights, and network of more than 340,000 creators to create content exclusively for your brand. Biografi-Beliau, sebatas yang kutahu, Lahir di Situbondo, putra Bungsu Almarhum KHR. As’ad Syamsul Arifin Sang Mediator Nahdlatul ulama, Nama beliau ” Muhammad Kholil ” Nama tersebut diberikan oleh Kiai As’ad Ayahandanya tafa’ulan kepada gurunya yakni ” Syeikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan ” kira kira umur 15 tahun beliau di modokkan ke Makkah ke Syeikh Ismail Alyamani Almakki yg masih teman kiai As’ad, atas saran Kiai Sarkaman, Namun sebelum itu sebenarnya Kiai Kholil muda, sudah di minta oleh Syeikh Ismail ke Kiai As’ad ketika sebelum Munas NU di Situbondo. Sebelum mondok ke Makkah, Kiai Kholil Muda, Belajar kepada beberapa santri nya kiai As’ad, Belajar Nahwu Sharrofya yang kutahu pada Ustadz Zainal Abidin, dll, sedangkan ngaji tasawwufnya pada KH. Sufyan Miftahul Arifin terkadang juga ditemani kakaknya Yaitu Almarhum KHR. Ahmad Fawaid As’ad karna beliau Yai Fawaid juga ngaji ke kiai Sufyan. Beliau Masuk Jama’ah Dizikir thoriqoh An Naqsyabandiyah Al ahmadiyyah sekitar umur 11 tahun pada kiai Sufyan Miftah, mungkin ketika itu diantara para Jama’ah yg lain beliau yang termuda, Namanya anak muda, Lora Kholil Muda masih tidak lepas dari kenakalannya bersama teman – temannya, makanya terus di jaga oleh KH. Zubairi dan KH. Ahmad Sufyan Miftah kala itu, Diantara Guru Beliau yg saya tahu, yang banyak mempengaruhi pribadinya beliau adalah, KH. Muhammad bin Imam Pamekasan Madura, KH. Sufyan Miftahul Arifin dalam perjuangannya, dan Syeikh Ismail Alyamani Almakki dan juga Ayahandanya sendiri . Kira – kira tahun 1992 beliau pulang ke indonesia, dan mendirikan pondok pesantren, yg diberi nama ” Pondok Pesantren Walisongo ” adanya pondok tersebut, jauh sebelumnya kiai As’ad Ayahandanya pernah berdawuh, ketika pulang dari pengajian NU di Situbondo, sampai di selatan komplek pondok yg mana ketika itu masih ” persawahan ” Dawuhnya ” ,Suatu saat nanti saya akan punya pondok disini, padahal ketika itu Lora Kholil masih belum lahir “Memang betul ” Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ” Kiai As’ad yg dikenal pawangnya bajingan dan preman, begitu juga dengan kiai Kholil As’ad, banyak juga bajingan, maling, perampok, anak jalanan takluk ditangannya atas kuasa Ilahi dan akhirnya bertaubat ini fakta, semoga taufiq selalu menyertainya. Beliau yang saya tau juga termasuk kiai nyentrik, Bisa juga dibilang ” Budayawan ” beliau mengagumi sekali ” pencak silat ” makanya beliau termasuk salah satu” Dewan Khos Pagar Nusa Pusat ” Juga pesyair, banyak sekali syair syair yg dikarang oleh beliau, bahkan mungkin sudah ribuan bait dan ratusan lagu, tentang Cinta Baginda Nabi, Waliyullah, Ulama’ bahkan syair – syair kebangsaan. Ciri khas dari disela sela ceramah beliau yang selalu ku ingat, pasti selalu ada kalimat ” Allahumma Sholli Alaa Muhammad ” Beliau juga pernah berdawuh pada kami ” Apapun tanpa Kanjeng Nabi akan hambar “. SumberHalaman Facebook Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Stibondo - adalah portal media Jawa Timuran yang berada di bawah naungan PT Hasini Makmur Media.

foto kh kholil as ad